Saturday 7 November 2015

potongan dalam menggambar teknik




POTONGAN






       NAMA             : MUHAMMAD RAMA SETIYADI
       NIM               : FICOI5057
       FAKULTAS        : TEKNIK
       PRODI            : TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS MATARAM





POTONGAN

A. Tujuan
1.Mengetahui fungsi gambar potongan.
2.Mengetahui cara terjadinya gambar potongan.
3.Dapat menentukan bidang yang diarsir.
4.Memahami cara membuat gambar potongan seluruh, potongan   setengah,potongan lokal.
5.Mampu membuat gambar potongan seluruh, potongan setengah,potongan lokal.
6.Mampu menyajikan gambar potongan sesuai ISO.
B. Uraian Isi Pelajaran
1. Fungsi gambar potongan.
2. Cara terjadinya gambar potongan.
3. Menentukan bidang yang diarsir.
4. Cara mambuat gambar potongan seluruh, potongan setengah, potonganlokal.
5. Menyajikan gambar potongan sesuai ISO.
C. Penjelasan Teori
Untuk memperlihatkan bagian dalam yang berongga dari benda padagambar, seperti lubang bor dipergunakan gambar potongan (section), sehinggadihasilkan gambar dengan bentuk yang lebih jelas karena garis putus–putusberubah menjadi garis tebal. Jika tidak membantu pada gambar potongan, garisyang terhalang tidak perlu digambar.

1. Terjadinya Gambar Potongan

a. Potongan seluruh (potongan dalam satu bidang)
Terjadinya gambar potongan seluruh diperlihatkan pada gambar






Gambar 1 Terjadinya potongan seluruh

Catatan :
1) Apabila digambar dengan pandangan lain, maka gambar pandangan tersebuttetap utuh (proyeksi yang tidak dipotong), seperti diperlihatkan pada gambar.
2) Perubahan garis dari gambar pandangan ke gambar potongan diperlihatkan oleh arsir A
3) Bagian pejal yang terpotong diberi garis arsir B.





Gambar 2 Potongan seluruh dengan pandangannya


b. Potongan setengah
Gambar potongan setengah hanya berlaku untuk gambar simetri,sehingga sebagian merupakan gambar potongan dan sebagian lagi gambarpandangan, lihat gambar :
 



Gambar 3 Terjadinya potongan setengah

Catatan :
1)Sisi lubang yang digambar hanya yang tampaknya saja (A);
2)Bagian pejal yang terpotong diarsir (B);
3)Garis putus–putus tidak perlu digambar lagi, karena gambar sudah jelas (C);
4)Batas potongan digambar oleh garis rantai tipis titik tunggal (D).


c. Potongan Setempat
Potongan setempat cocok digunakan apabila hanya diperlukan sebagiandari benda yang ingin diperlihatkan atau untuk dipotong memanjang, misalnyaalur pasak pada poros.



Gambar 4 Terjadinya potongan setempat

Catatan :
§  Batas potongan digambarkan dengan garis tipis kontinyu bergelombang atau zigzag (E).



2. Garis Arsira. Arsiran suatu Potongan
   a. Arsiran suatu Potongan
Fungsi arsiran adalah untuk menunjukan bidang terpotong pada gambar.Sedangkan bentuk arsiran pada umumnya dibuat dengan garis tipis kontinyuyang sejajar dengan kemiringan 450 terhadap sumbu utama atau garis patokan.




Gambar 5 Arsiran

b. Arsiran untuk Gambar Susunan
Untuk gambar susunan yang sama harus diarsir dengan cara yang sama.Sedangkan arsiran untuk benda yang berdempetan dibuat dengan arah atau jarak yang berbeda, lihat gambar.





Gambar 6 Arsiran untuk gambar susunan

c. Arsiran untuk Bidang yang Luas
Untuk bidang yang luas, arsiran dapat dibatasi pada daerah tepi bidangyang diarsir, lihat gambar

Gambar 7 Batas arsiran

d. Arsiran untuk Bidang Potongan yang Berbeda dan Sejajar
Untuk bidang potongan yang berbeda dan sejajar, arsiran harus tetapsama tetapi harus bergeser sepanjang garis bagi antara kedua bidang potong,lihat gambar.
 


Gambar 8 Arsiran pada potongan sejajar

e. Arsiran dan Keterangan
Arsiran harus dihilangkan untuk tempat keterangan, apabila keterangantersebut tidak dapat ditempatkan di luar bidang potong, lihat gambar.
 


Gambar 9 Arsiran dan keterangan

f. Arsiran untuk Menunjukkan Macam Bahan
Apabila arsiran dengan bentuk yang berbeda, arti arsiran di sini harusditunjukkan dengan jelas pada gambar atau dengan menunjukan standar tertentuyang dipakai, lihat gambar :

Baja, Besi Tuang, Kuningan, Baja Tuang, Perunggu,Aluminium, dan yang sejenisnya 
Timah, Logam Putih, Seng, dan yang sejenisnya.


 Bahan Isolasi dan bahan sintetis.
                                               Batu, Porselen, Keramik, kerikil, dan yangsejenisnya.
.




Gambar 10 Arsiran untuk macam–macam bahan




g. Arsiran untuk Bidang Potongan yang Tipis
Potongan benda tipis dapat diperlihatkan dengan menghitamkan seluruhbidang. Apabila cara ini dipakai pada gambar susunan, suatu jarak antara tidakboleh lebih kecil dari 0,7 mm harus diberikan kepada benda yang berdempetan.


3. Penempatan Gambar Potongan
Aturan untuk penempatan gambar potongan sama dengan aturanpenempatan pandangan. Kalau letak potongan tidak jelas atau diperlukanperbedaan letak beberapa bidang potongan, maka letak bidang potong ditandaidengan garis rantai tipis yang ditebalkan pada ujung dan perubahan arah.Sedangkan arah pandangan ditunjukkan dengan anak panah yang diberi tandadengan huruf besar.


4. Catatan
Bagian benda yang tidak boleh dipotong pada bagian memanjang, yaiturusuk penguat, pengikat, poros, jari-jari roda, dan sesuatu yang serupa denganitu, tidak boleh dipotong dengan arah memanjang.


5. Contoh–contoh Gambar Potongan
 











Gambar 11 Potongan dalam satu bidang
 











Gambar 12 Potongan dalam dua bidang sejajar





 











Gambar 13 Potongan dengan bidang–bidang berdampingan



 












Gambar 14 Potongan yang diproyeksikan


Apabila potongan diputar dan digambar pada gambar pandangan, makagaris tepi gambar potongan digambarkan dengan garis tipis kontinyu, biasanyadigunakan untuk memperlihatkan pandangan samping benda lihat gambar.
 









Gambar 15 Potongan yang diputar dan digambar pada gambar pandangan

Potongan yang dipindahkan dapat diletakkan dekat dengan pandanganyang dihubungkan dengan garis rantai titik tunggal tipis, lihat gambar.




 











Gambar 16 Potongan yang dipindahkan


 











Gambar 17 Potongan yang dipindahkan dengan cara konvensional


Potongan yang berurutan dapat disusun dengan cara seperti dtunjukanpada gambar yang sekiranya memungkinkan dipandang dari tata letak danpengertian pembacaan gambar.
 


















Gambar 18 Potongan berurutan
Apabila penggambaran bagian benda yang menempel pada objek yangdiperlukan, bagian ini harus digambarkan dengan garis rantai titik ganda. Bagiangambar benda yang menempel tidak boleh menutupi objek utama, akan tetapidapat ditutupi dengan objek utama lihat gambar, benda menempel dalampotongan tidak boleh diarsir.
 













Gambar 19 Bagian yang berdampingan dan dianggap perlu untuk digambar 1 ]


No comments:

Post a Comment